Komisi XI Dorong Kemudahan Akses Kredit UMKM di NTB

01-05-2025 / KOMISI XI
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi Amro, bersama tim usai pertemuan kunjungan spesifik ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (30/4/2025). Foto: Andri/vel

PARLEMENTARIA, Lombok Tengah – Komisi XI DPR RI mendorong kemudahan akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam kunjungan spesifik ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (30/4/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan spesifik ke tiga daerah, yakni NTB, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bali.

 

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi Amro, menjelaskan bahwa kunjungan ke Lombok difokuskan untuk mensosialisasikan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) terbaru mengenai akses pembiayaan bagi pelaku UMKM.

 

“Alhamdulillah diskusi berjalan lancar. Kita tahu UMKM adalah penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional. Saat krisis 1998, UMKM menjadi garda terdepan ketahanan ekonomi kita,” ujar Fauzi usai memimpin pertemuan dengan OJK, Himbara, Bank NTB, dan sejumlah lembaga keuangan non-bank di ITDC Mandalika Tourism Complex, Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

 

Fauzi memaparkan bahwa dari total sekitar 66 juta pelaku UMKM di Indonesia, NTB memiliki sekitar 324 ribu UMKM. Di provinsi ini, dana yang telah dikucurkan untuk UMKM melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp22 triliun, sedangkan untuk sektor non-UMKM sebesar Rp50 triliun. Artinya, total perputaran pembiayaan sektor UMKM dan non-UMKM mencapai Rp72 triliun di NTB.

 

Ia juga menegaskan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam mendukung UMKM, bukan hanya dari sisi pembiayaan. “Dari dulu masalah utama UMKM adalah permodalan, legalitas, literasi keuangan, dan manajemen. Juga soal pengembalian pinjaman. Jadi, kita hadir untuk menjawab kegelisahan UMKM, khususnya di NTB,” ungkap Fauzi.

 

Pertumbuhan ekonomi di Lombok, lanjutnya, mencapai 5,02 persen—lebih tinggi dari rata-rata nasional. Hal ini menjadi sinyal positif bahwa dukungan terhadap UMKM perlu terus ditingkatkan.

 

Fauzi juga menyoroti pentingnya perbankan, termasuk bank Himbara, BPD, dan lembaga penjamin seperti Jamkrindo dan Askrindo, untuk memberi kemudahan tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian.

 

“Ada beberapa kasus UMKM dengan tingkat kredit macet (NPL) tinggi. Mereka butuh pendampingan, literasi, dan pemahaman. Harapan kami, kunjungan ini bisa menjawab keresahan pelaku UMKM, baik di NTB maupun secara nasional,” pungkas politisi Fraksi Partai NasDem itu. (man/aha)

BERITA TERKAIT
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...
Komisi XI Minta BI Lakukan Sosialisasi Masif Penggunaan ID Payment
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Batam-Komisi XI DPR RI menyoroti isu Payment ID yang belakangan menuai polemik di tengah masyarakat. Polemik tersebut terjadi lantaran...
PPATK Jangan Asal Blokir Rekening Masyarakat
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Pemblokiran puluhan juta rekening oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) menimbulkan polemik. Diberitakan di berbagai...